Systemic Lupus Erythematosus (SLE) , Tuntaskan dengan Hydroxygen Plus


Penyakit lupus menyerang tubuh perlahan-lahan, tak jarang menyamar dalam bentuk berbagai penyakit lain sehingga menyulitkan diagnosa. Namun kini, kematian akibat lupus sudah bisa dicegah.

Menurut survey di Amerika Serikat, satu dari 500 orang telah terserang penyakit ini. Tiap tahun 5.000 orang meninggal akibat masalah kesehatan yang berhubungan dengan lupus.

Ada dua bentuk penyakit lupus, yaitu discoid lupus erythematosus (DLE) dan systemic lupus erythematosus (SLE). Lupus jenis DLE hanya menyerang kulit sedangkan SLE jauh lebih berbahaya karena menyerang organ-organ tubuh bagian dalam dan bisa berakibat fatal. Akibat SLE atau lupus sistemik, 40% penderita terpaksa berhenti bekerja 4 tahun setelah diagnosis dan mereka yang masih mampu bertahan, umumnya harus membuat penyesuaian kembali dengan kondisi kerjanya.

Lupus sistemik ini ternyata tidak hanya diderita masyarakat Amerika. Penyakit ini muncul di seluruh dunia. Bahkan lebih banyak diderita orang Asia dan orang kulit hitam. Kaum wanita perlu mewaspadai penyakit ini, karena 90% penderita lupus adalah kalangan wanita usia subur.

Seperti Bekas Cakaran Serigala

Lupus dalam bahasa Latin artinya serigala. Penyakit ini disebut demikian karena pada wajah sebagian penderita timbul bercak

berbentuk kupu-kupu berwarna merah (butterfly rash) yang terlihat seperti luka pada orang yang baru saja digigit atau diserang seekor serigala.

Lupus adalah penyakit autoimun. Karena sesuatu hal yang tidak diketahui, sistem kekebalan tubuh menjadi liar dan tidak mampu mengenali jaringan tubuhnya sendiri, lalu menyerang dari dalam. Hal ini tentu saja menimbulkan peradangan kronis yang menimbulkan efek pada hampir setiap bagian tubuh. Lupus dapat merusak sendi, kulit, ginjal, hati, paru-paru, pembuluh darah dan otak.

Penyakit ini sangat kompleks. Timbulnya lamban, gejala awal yang ditunjukkan umumnya rasa kecapaian dan sedikit demam. Kedua tanda lupus ini sama dengan beberapa ratus jenis penyakit lainnya. Hal ini membuat lupus sulit dilacak, membuat dokter sulit membuat diagnosa yang benar.

Namun selanjutnya akan timbul gejala lain seperti berat badan turun karena hilangnya nafsu makan dan rambut rontok. Bisa pula muncul nyeri sendi dan bercak di wajah. Bercak ini akan timbul apabila penderita terjemur sinar matahari agak lama.

Selanjutnya, banyak alat tubuh yang akan diserang.

Berikut ini adalah beberapa alat tubuh yang dapat diserang lupus jenis sistemik (SLE) dan akibat yang ditimbulkan:

Darah
Penderita akan mengalami kurang darah, jumlah butiran darah putih dan trombositnya rendah dan perdarahan.

Saraf pusat
Sakit kepala, gila, kejang-kejang, depresi, stroke dan gangguan saraf lainnya.

Lengan dan tungkai
Peka dingin di ujung jari tangan dan kaki

Sendi
Artritis (nyeri, bengkak dan kaku sendi) di tangan, pergelangan tangan dan lutut.

Mulut
Sariawan pada lidah, dinding ruangan mulut dan gusi, mulut dan mata kering.

Sistem Pembuluh darah
Vaskulitis, gangren, stroke, infark jantung, usus dan paru-paru.

Kulit dan Rambut
Bercak kupu-kupu di atas pipi dan hidung, kulit sangat peka terhadap sinar matahari dan rambut rontok

Ginjal
Radang ginjal (nefritis lupus) dengan gagal ginjal (urea meningkat) dan ginjal bocor protein (sindrom nefrotik)

Jantung dan Paru-paru
Inflamasi/radang selaput jantung dan paru-paru dengan nyeri dada, demam, dan sesak napas.

Kandungan
Terjadi keguguran kandungan 1 kali atau lebih.

Gejala yang dirasakan penderita SLE sangat bervariasi pada tiap orang. Namun keluhan yang paling sering dirasakan penderita adalah lesu fisik dan mental yang berkepanjangan. Sehabis beristirahat pun penderita tetap merasa lemas dan lesu, baik jasmani dan rohani.

Pada lupus discoid (DLE), bagian yang diserang hanya kulit. Kelainan kulit terutama terjadi pada muka, leher, tengkuk dan kulit kepala. Ada kalanya kelainan kulit terjadi di permukaan tangan. Kelainan kuit kepala bisa menyebabkan rambut rontok dan botak di sebagian kepala.

Sinar matahari merupakan faktor resiko yang menambahkan beratnya serangan lupus. Karena itu jika keluar rumah, penderita umumnya disarankan mengenakan payung atau topi. Pakaian yang tertutup rapat seperti busana muslim yang dilengkapi cadar bisa

membantu melindungi penderita terhadap ganasnya sinar matahari. Pada kaca mobil sebaiknya dipasang tirai atau kaca penahan sinar ultra violet (kaca hitam) untuk mencegah pantulan sinar matahari dari jalan aspal.

Penyebabnya Belum Diketahui
Penyebab lupus masih merupakan misteri, namun bukti-bukti yang ada mengarah pada faktor imunologis, lingkungan, hormonal, dan genetis yang saling berkait.

Faktor-faktor pendorong tertentu dapat membuat seseorang mudah terkena lupus sistemik, misalnya stress berat, infeksi virus atau streptokokus, terkena sinar matahari atau sinar ultraviolet, imunisasi, kehamilan dan metabolisme estrogen abnormal, semuanya dapat mempengaruhi perkembangan penyakit ini.

Lupus sistemik dapat dicetuskan atau diperburuk oleh pengobatan dengan obat-obatan tertentu, contohnya Prokainamid (obat untuk menormalkan denyut jantung yang tak teratur), Hidralasin (obat untuk tekanan darah tinggi), Apresoline, obat-obat anti kejang, Penisilin, obat-obat mengandung sulfa dan kontrasepsi oral.

Dengan majunya teknologi saat ini, gejala lupus umumnya dapat dikontrol dengan terapi yang tepat dan banyak orang dengan lupus dapat tetap aktif serta menjalani kehidupan yang sehat. Bahkan jika ditemukan pada tahap dini, pada umumnya penderita lupus dapat disembuhkan.

Penyakit lupus biasanya ditangani lebih dari satu dokter, misalnya dokter ahli penyakit rematik bersama dengan dokter ahli imunologi klinis, juga dokter dengan spesialisasi lainnya, sesuai dengan organ tubuh yang diserang seperti dokter ahli ginjal, ahli saraf, ahli kulit, dll.

Obat utama yang dipergunakan untuk mengatasi lupus pada umumnya adalah Prednison, Prednisolon, atau Metilprednisolon. Para pasien yang mendapatkan obat-obatan tersebut sebaiknya banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi untuk menghindari terjadinya keropos tulang (osteoporosis), yang merupakan efek samping dari obat di samping dipercepatnya masa menopause.

Obat lain yang biasanya dipakai adalah Aspirin, Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS), Parasetamol, Kortikosteroid, Hidroksikhlorokwin, dan obat supresan imun (penekan kekebalan tubuh) seperti Asatioprin, Metotreksat, Siklofosfamid, Siklosporin dan Mycophenolate Mofetil.

Tentunya pemilihan obat tergantung pada jenis penyakit lupus yang diobati, misalnya lupus yang menyerang kulit diobati dengan hidroksi klorokwin dan salep kortikosteroid, sedangkan lupus yang menyerang sendi diobati dengan OAINS.

Setiap obat-obatan tersebut mengandung efek samping jika dipergunakan dalam jangka panjang. Karena itu, begitu timbul efek samping, pasien harus segera menghubungi dokter. Namun untuk memantau efek samping obat ini, umumnya pasien akan diminta untuk periksa darah dan urine setiap 1-3 bulan sekali.

Cara yang aman dan efektif untuk membantu melawan Lupus adalh dengan mengkonsumsi Hydroxygen Plus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  © Terapi Untuk Kesehatan KlikSehat by Pusat Distribusi Produk Kesehatan 2003

Back to TOP